1. Stabilitas Struktural: Berat beban, dasar keamanan
Desain Skuter Mobilitas Tugas Berat untuk orang tua pertama -tama menganggap stabilitas struktur tubuh. Skuter mobilitas untuk orang tua biasanya perlu membawa berat yang lebih berat dan kemungkinan barang tambahan. Oleh karena itu, struktur tubuh harus memiliki kekuatan dan kekakuan yang cukup untuk menahan beban besar tanpa deformasi atau terbalik.
Untuk mencapai tujuan ini, desainer perlu memulai dengan ukuran tubuh dan membuat desain yang cermat. Wheelbase dan track adalah parameter utama dalam ukuran tubuh. Wheelbase yang masuk akal dapat memastikan stabilitas dan kemampuan manuver kendaraan selama mengemudi, sementara trek yang sesuai dapat meningkatkan stabilitas lateral kendaraan dan mencegah terbalik saat membalik atau menemukan crosswinds.
Selain desain ukuran tubuh, pemilihan bahan berkekuatan tinggi juga merupakan cara penting untuk meningkatkan stabilitas tubuh. Bahan berkekuatan tinggi tidak hanya dapat secara efektif menahan deformasi, tetapi juga melindungi keamanan penumpang di mobil dalam situasi ekstrem seperti tabrakan. Oleh karena itu, dalam desain skuter mobilitas untuk lansia, bahan berkualitas tinggi seperti baja berkekuatan tinggi dan paduan aluminium harus diberikan prioritas.
2. Sistem Pengereman: Sensitif dan andal, Perisai Keselamatan
Sistem pengereman adalah kunci lain untuk keamanan skuter mobilitas lansia. Sistem pengereman yang sensitif dan andal dapat merespons dengan cepat dalam keadaan darurat untuk memastikan keamanan orang tua.
Untuk skuter Mobilitas Lansia, desain sistem pengereman perlu sepenuhnya mempertimbangkan karakteristik fisik dan kebiasaan operasi lansia. Posisi, tinggi dan kekuatan pedal rem harus disesuaikan dengan hati -hati untuk memastikan bahwa orang tua dapat menginjaknya dengan mudah dan menghindari kesulitan operasi. Selain itu, kecepatan respons, efek pengereman dan keausan sistem pengereman juga harus diuji secara ketat dan dipantau untuk memastikan bahwa ia selalu mempertahankan kondisi kerja terbaik.
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem pengereman, beberapa skuter mobilitas lansia canggih juga dilengkapi dengan teknologi pengereman canggih seperti ABS (Sistem Pengereman Anti-Kunci) atau EBS (Sistem Pengereman Elektronik). Teknologi ini dapat secara efektif mencegah penguncian roda selama pengereman darurat dan meningkatkan stabilitas dan efek pengereman kendaraan.
3. Pencahayaan dan Sinyal: eye-catching dan jernih, cahaya keselamatan
Keselamatan mengemudi di malam hari atau dalam kondisi cahaya rendah juga penting untuk skuter mobilitas lansia. Oleh karena itu, desain fasilitas pencahayaan depan dan belakang dan sinyal belokan harus cukup menarik untuk meningkatkan visibilitas kendaraan.
Lampu depan harus memiliki jangkauan kecerahan dan penerangan yang cukup untuk memastikan bahwa orang tua dapat dengan jelas melihat kondisi jalan dan hambatan di depan di malam hari atau di lingkungan yang redup. Pada saat yang sama, lampu belakang dan lampu sinyal putaran juga harus memiliki kecerahan yang cukup dan frekuensi berkedip sehingga pengguna jalan lain dapat segera mendeteksi dan mengidentifikasi niat mengemudi yang sudah tua.
Selain itu, beberapa skuter mobilitas lansia canggih juga dilengkapi dengan fasilitas pencahayaan tambahan seperti lampu berjalan siang hari (DRL) dan lampu kabut. Fasilitas ini dapat memberikan fungsi pencahayaan dan peringatan tambahan di bawah kondisi cuaca dan pencahayaan yang berbeda, semakin meningkatkan keselamatan berkendara.